Pencurian Identitas dan Keuangan
Selain meminta uang, penipu juga bisa mencuri informasi pribadi korban, seperti data rekening bank atau informasi kartu kredit. Informasi ini dapat digunakan untuk pencurian identitas dan keuangan lebih lanjut, yang dapat merugikan korban secara serius.
Menggunakan Alasan yang Masuk Akal
Penipu akan menciptakan alasan yang terlihat masuk akal untuk membenarkan permintaan uang mereka. Mereka mungkin mengklaim memiliki pekerjaan atau proyek di luar negeri yang memerlukan dana tambahan, sehingga permintaan uang terlihat meyakinkan dan beralasan.
Memanfaatan Emosi dan Rasa Bersalah
Penipu akan terus memanfaatkan emosi korban, termasuk rasa bersalah, untuk memaksa korban memberikan dukungan finansial. Mereka mungkin akan mengancam dengan konsekuensi emosional yang serius jika korban tidak memberikan uang yang diminta.
Modus operandi ini didasarkan pada kemampuan penipu untuk memahami emosi dan kebutuhan korban, serta memanfaatkannya untuk mencapai tujuan finansial mereka. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk tetap berhati-hati saat berinteraksi online, khususnya dalam hubungan yang melibatkan aspek emosional dan finansial.
Vielleicht ist das ein Modus Operandi, das uns etwas verraten wird.
Mungkin ini sebuah modus operasi yang bisa beritahu kita sesuatu.
Mengadopsi Identitas Palsu
Penipu akan menciptakan profil online dengan identitas palsu yang menarik. Mereka mungkin menggunakan foto-foto menarik, yang sering kali dicuri dari internet atau dari akun orang lain. Identitas palsu ini juga bisa mencakup informasi palsu tentang pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan pribadi mereka.
Halaman ini berisi artikel tentang matematika. Untuk linguistik, lihat
. Untuk kegunaan lain, lihat
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam suatu data statistika.[1] Modus juga merupakan nilai mayoritas atau nilai dengan frekuensi paling tinggi. Modus dapat digunakan untuk menentukan sampel dari suatu populasi dalam statistika. Perhitungan modus dapat diterapkan pada data numerik maupun data kategoris, contohnya dalam menentukan data dari warna paling banyak disukai siswa dan mayoritas nilai ulangan sebuah mata pelajaran yang diperoleh oleh siswa dalam suatu kelas.
Modus digunakan untuk ukuran pemusatan data seperti halnya mean dan median. Modus berisikan informasi penting dalam suatu variabel atau populasi acak.
Suatu data yang memiliki satu nilai modus disebut unimodal.[2] Data yang memiliki satu modus dapat diilustrasikan pada kondisi berikut:
Nilai ulangan matematika dari suatu kelas adalah sebagai berikut:
75, 60, 55, 70, 50, 60, 65, 60, 52, 60, 85, 65, 75, 40, 80, 45, 90
Dari data tersebut diperoleh nilai modus yakni 60 karena diperoleh oleh empat siswa, lebih banyak dari nilai lainnya. Data tersebut hanya memiliki satu nilai modus, yakni 60, sehingga disebut distribusi unimodal.
Suatu data yang memiliki dua nilai modus disebut bimodal.[3] Contohnya adalah sebagai berikut:
Nilai bahasa Inggris dari suatu kelas adalah sebagai berikut:
70, 60, 55, 75, 85, 60, 50, 85, 80, 75, 70, 75, 80, 90, 50, 85, 95
Berdasarkan data tersebut, terdapat dua nilai modus, yaitu nilai 75 dan 85 yang diperoleh oleh masing-masing tiga siswa sama banyak, sehingga data tersebut disebut dengan distribusi bimodal. Data distribusi bimodal memiliki dua puncak nilai dengan frekuensi yang sama.
Data yang di dalamnya terdapat lebih dari dua nilai modus disebut multimodal.[3]
Berikut adalah ilustrasi untuk memahami data dengan nilai modus lebih dari dua:
Nilai pelajaran bahasa Indonesia dalam suatu kelas adalah sebagai berikut:
70, 65, 60, 70, 70, 60, 85, 50, 80, 75, 55, 75, 85, 80, 75, 50, 85, 90, 60, 95, 90, 70, 75, 85, 45, 40, 60
Dari data tersebut, terdapat tiga nilai terbanyak yang diperoleh siswa, yakni nilai 70, 75, dan 85 yang masing-masing didapatkan oleh 4 siswa.
Modus pada data tunggal dapat ditentukan dengan mendaftar data tersebut dalam sebuah tabel. Berikut adalah ilustrasi untuk menentukan nilai modus.
Nilai matematika yang diperoleh oleh siswa kelas IX A adalah sebagai berikut:
40, 60, 50, 40, 60, 45, 70, 40, 75, 65, 70, 80, 75, 85, 60, 70, 80, 90, 35, 70, 75, 85, 90, 45, 55, 70, 40, 35, 60, 75, 80, 70, 60, 65, 70, 85
Untuk menentukan modus dari data tersebut langkah yang harus dilakukan adalah membuat sebuah tabel dengan menghitung frekuensi dari nilai-nilai tersebut.
Modus data berkelompok dapat ditentukan dengan menggunakan modus besar dan rumus. Modus besar merupakan titik tengah interval kelas yang memiliki frekuensi terbanyak. Kelas interval yang memiliki frekuensi terbanyak disebut kelas modus.[4]
Modus pada data berkelompok juga dapat ditentukan dengan menggunakan rumus.
M o d u s ( M o ) = L + ( d 1 d 1 + d 2 ) . i {\displaystyle Modus(Mo)=L+\left({\frac {d1}{d1+d2}}\right).i}
L = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas setelahnya
i = interval kelas = lebar kelas[4]
Suatu data yang memiliki satu nilai modus disebut unimodal. Contohnya:
75, 60, 55, 70, 50, 60, 65, 60, 52, 60, 85, 65, 75, 40, 80, 45, 90
Dari data tersebut diperoleh nilai modus yakni 60 karena merupakan angka yang paling sering muncul Data tersebut hanya memiliki satu nilai modus yakni 60 sehingga disebut distribusi unimodal.
Sementara, suatu data yang memiliki dua nilai modus disebut bimodal. Contohnya:
70, 60, 55, 75, 85, 60, 50, 85, 80, 75, 70, 75, 80, 90, 50, 85, 95
Berdasarkan data tersebut, terdapat dua nilai modus yaitu nilai 75 dan 85 yang paling banyak muncul. Data distribusi bimodal memiliki dua puncak nilai dengan frekuensi yang sama.
Data yang di dalamnya terdapat lebih dari dua nilai modus disebut multimodal. Contohnya:
70, 65, 60, 70, 70, 60, 85, 50, 80, 75, 55, 75, 85, 80, 75, 50, 85, 90, 60, 95, 90, 70, 75, 85, 45, 40, 60
Dari data tersebut terdapat tiga nilai terbanyak yaitu 70, 75, dan 85 yang masing-masing berjumlah 4.
1. Tentukan modus dari data di bawah ini!
50, 35, 70, 90, 70, 45, 45, 45, 65, 45, 70, 80, 70
Penyelesaian dari contoh cara menentukan modus:
Urutkan data terlebih dahulu dari nilai yang terkecil, sehingga menjadi:
35, 45, 45, 45, 45, 50, 65, 70, 70, 70, 70, 80, 90
Apabila diamati nilai 40 berjumlah 4, dan nilai 70 berjumlah 3, maka modus dari data tersebut adalah nilai 45 dan 70.
2. Tentukan modus dari data di bawah ini!
75, 60, 55, 70, 50, 60, 65, 60, 52, 60, 85, 65, 75, 40, 80, 45, 90
Dari data tersebut diperoleh nilai modus 60 karena menjadi bagian dari angka yang paling sering muncul. Data tersebut hanya memiliki satu nilai modus yakni 60 sehingga disebut distribusi unimodal.
3. Tentukan modus dari data di bawah ini!
70, 60, 55, 75, 85, 60, 50, 85, 80, 75, 70, 75, 80, 90, 50, 85, 95
Berdasarkan data tersebut, terdapat dua nilai modus yaitu nilai 75 dan 85 yang paling banyak muncul.
4. Tentukan modus dari data di bawah ini!
70, 65, 60, 70, 70, 60, 85, 50, 80, 75, 55, 75, 85, 80, 75, 50, 85, 90, 60, 95, 90, 70, 75, 85, 45, 40, 60
Dari data tersebut terdapat tiga nilai terbanyak atau bagian dari modus yaitu 70, 75, dan 85 yang masing-masing berjumlah 4.
5. Tentukan modus dari data di bawah ini!
Tinggi badan atlit dalam suatu klub voly adalah 172, 168, 170, 175, 172, 168, 169, 177, 174, apabila diurutakn sesuai nilai terendah ke tinggi menjadi:
168, 168, 169, 170, 172, 172, 174, 175, 177
Dari data tersebut ada dua modus yaitu nilai 168 dan 172 yang muncul sebanyak dua kali. Hal ini disebut dengan bimodus, data memiliki dua modus dengan frekuensi kemunculan yang sama.
PK ! sæ{ î ppt/presentation.xmlì˜ÑnÛ †ï'í,ßN© Ø�Õ™Òm™&uRµt@m’XÃ`éÒN{÷±¢iÒnsÌø9şPàÛ÷û–ÏDȆ³27qVñºa›2üş¸œäa f5¦œ‘2|!2|?û涛u‚HÂVzh m˜œá2Ü*ÕÍ¢HV[ÒbyÃ;´¶æ¢ÅJ?ŠMTüSÛ·4‚qœE-nXØ�ÿ2�¯×ME>òj×êé&‚P›‡Ü6�ܺqsßbœ’ÄÏdµ{’D-9SRÓ çúµ%¿b©ˆøRßKuÖ4uB�L“e‰f'f¦G+ Œæ·Ñ¥áŒ+"ÿÖw2A°w¹4F;�Û‡d2àdaÇ»r2Jùráȉ'gSGN=ºæ™/»æSONcGÎ=¹/Vø£]ľ]İ.Ïعº.é>¹4qué>;”¹º¹ğÀz©«ûø—.¸ÀÏ�^àç.=ôù¥îÚC�*Fş?TŒü=~¨ù{üPáò�>¿Ø}èó‹GÿŸ_6Êßç]şÈã§n~È)îŸxõTû2,€^.“põR†Y�æöA½tº"ËJÂ’}OĞV†~Ø1Òɉ@S�] Tz@©(‡¹Íş ÈPée'@æ™İ®€•ĞÔ4MеF©ô€ò CçZ¤�Tz@…(K§×"}¤bO²ş³›év¶Õ`'š2üõi¹XŞA„&q†–“Ş¥“\oz“âã-Sp· ñâ·¹yƒÔœˆ?ïššh“á�Rï–ß6•à’¯ÕMÅÛşsAÔñŸDt¼±_ <Üñ®ciåzI¸hÓô·\¼†AÇ¥¹Ïg†µ ¨]})6OGÊ‹d�ö~ClËú�OS½iı‡©m;8,r uøºÜÏó? ÿÿ PK ! îLIü M# ! ppt/slideMasters/slideMaster1.xmlìZ]n7~/Ğ;,öµ�Wû¿,–¥œÔˆô™Ú¥¤¹?àR²œ¢@ïĞô}ëQz’‡¤µ�~ì N;zñ�†ßgæãIÉÇ/V³–”7yUl÷¨k[´L«,/gûÃ帓ØV#H™V•t`ßĞÆ~qòıwÇu¿aÙ[ÒÊ-°Q6}2°çBÔ}ÇiÒ9-HsTÕ´„±iÅ"à#Ÿ9'×`»`�×íFNAòÒÖïó‡¼_M§yJ_Vé¢ ¥PF8eD€ÿÍ<¯c~ˆµšÓÌàÛw\:�øÒ–Éçd¦ş�ó“cÒŸ°¼çŒYY�lH¯ÄϹ˜_ÌI ùqm²xŸš lş&s}Ô³Eáœ; OßÓT8(NE:—â&Ğz§5 _”ÓK�NsÖ Ìxˆ‚t¸©/9¥R*—¯y}QËQˆêİòœ[y&]µJR€Ï¶£4?–KœO^Ÿ‘ôWS^È'Pb07ò/ÆBWÂJ•2]kÓùO[°éüÕ´c&pZ“ʨ”s›áôL8—0ù°ZYÉm\l‰(eÔámo ,JâÈ#t9 ’�£�u��Ça(çı¨çûŞ�H¿æ�xM«Â’, ×YjöÖ©.+I±rO9U÷¥ûÙ ..xB<לÀ/¡*a 6ª˜Ì.¤út!À„¶¬ğ¸üq!nEïqı¡šƒ5FdÁÓ²óᶲœäA�ÎY^^�X�^ÁŠ–‰–Ë9ĞreXœ\__ц,ÊÙlÁ�Hz”gr\(f«ÌÎ 'ïwN¦ó€Q›h1úa–3¤²¦%kÁ¡{‘7J†�¡Œ;ÁË^Ü9GagúA0&§#ÿÕo²ªİ ŸrŠÿ&3 6šE‘§¼jª©8J«Bw§®®)¯«�ÛÕİkI ó^7 }/êvUfĞ7óDo�uCIKjk2s6P†bRvÒdæI�'u�Ô�DÒz ´`4�ÑÜb|£ñ�&0šÀhB£ �&2XâH6$C>lkZ±•ÂHªx óŸ‘›j!Şdš‰–‹Ñsƒ8Hü(€ª\¯š�·ï`ä…Å Úƒ•�×`ı{°n‹ôìÁz-lxÖoa£{°A߃�ZXİÄvb㶷µsæb½í·á"s²7ˆ+ì( ʹ`?b³Y2Wö]Âfp²H‡R§ÓK2¹øÍÚ ‚®ôG`ײ(9+‡ü 7%¹™—ú#Í¡YÀ‰á|Q¦Âì¯M�éTKç©P5hZÈzt²xıÛÌ-[O“«©¯(—'Øó•ÉŠå™ÙY±ĞãÊ0Ô§1İF¡£–¸©é”¤°ñüPüÒaBï ä“Jôn×|2�6Ú¶òE�;Õ [Y±™o¤¸ üs•—Ô1Šÿ]Ú!ƒİm©W¥hÅzÊsÂl«Îá(3&EÎäf)7Í9á E§1AÛ9““|gĞ]ÆY¹‹³rgå~ÎPôÖ¼Ä�דıÊ�Óñ’0– E{z�@ƒê�ıÏï(m›«äKÕ×#r% Ò\ùk®\7ğq¥Éò’H*�Yn’õÅšá#’%Òd-²€éñs%kKe}nü?È’i²Â5Y^7Œ‘€gIÖß=M®$Aš«¨ÅUèHÍ·ÓŸY’!MVÜ"«»¸áÈúšÈ’i²’5Y>œ¿±óÅS K2¤ÉêµÈJ’è9Ÿ/�(Y’!õ=÷ú.\÷+1§üöfoœ+Jutí¯o�jÈÆ5úñémåX5ë¯<ÇÛo²Ac=ò³ıöh’pÈÏ�›Ë;Û!A».Inâ%èı!A;n&¸´û6ş¡Gï;�ƒ»‡&½ïÔ…ñ¡Iß=i¶—øë´ùÑKı&¦ş æä_ ÿÿ PK ! =vû=v 9 ppt/slides/slide1.xmlìXKoÛ8¾/Ğÿ@èîèı°Q§ˆíxlÓQ‚�i‰¶„P—¤gûßwHJqì8mÒ¤‡6M ñ5Î73œ¡çı‡MEÑšpQ6õĞr�‘:kò²^«Ëi/±��¸Î1mj2´n‰°>¿ûã=š#Ø]‹Z…”l`Û"+H…ÅQÃH k‹†WXÂ�/íœãàZQÛsœÈ®pY[í~ş”ıÍbQfdÒd«ŠÔÒ0á„b ’‹¢d¢ãÆ�Â�q"€�޽#Ò1 ËRš«V°KNˆêÕë?9KÙŒëåOëGeú²P�+P‹e·-™Ökݱ÷¶/».l¼R-`C›¡Ê¿U_[Í‘�D™™Ì¶³Yñù mVœ ¶»ì{‡*TF¸‡p¼Îe))AîªN^Á>6Ùµ@ux|ï�Â`V-+�¼eÀ*“\skIͺîlå9¨/r¼Ä‰4LÏ�ûIï*&rƒ0 c8 'ööQÖl 7£&¿U›çĞj«à2•·”èÓЦK¸Ô¥åâ0K±º¤î]¥pşZ>xŒ…ò’KmD8WúĞ|Á©j�~�3ĞÀ /1µÃu#`èxÎȉœ Úî?€ÕRfÅW%~>Ldæ‚ȉÅ+³´52ÅZO8VcifŸ…ü'EŒ¾ïOné/JÉË·físôV ~~”î[›Ôùs|ñËÙ{L™Î]ì×éàëùÏïò_ºšK�uFyi «¹I�pÈf»å©°ŸÄ‰èT臱ï¸Ñn*£$‰|Ϥ l$/L…�_/ø"Bzš�¡pçb|�Çw/&eŠY‹†æ„#ÿ5
Romance scamming atau love scamming adalah sebuah modus penipuan, di mana penipu berusaha memenangkan rasa kasih sayang dan kepercayaan korban, kemudian memanfaatkannya untuk mendapatkan uang. Love scammer cenderung sangat mahir dalam memanipulasi perasaan korban. Awalnya, mereka mungkin menghubungi calon korban melalui media sosial, situs kencan, atau platform online lainnya.
Seperti dirangkum dari laman FBI, modus operandi love scamming biasanya dijalankan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Menghindari Pertemuan Langsung
Penipu akan berusaha menghindari pertemuan langsung dengan berbagai alasan. Ini dapat mencakup alasan geografis yang jauh, kendala waktu, atau masalah pribadi yang mencegah mereka bertemu. Alasan-alasan ini membantu mereka menjaga ilusi identitas palsu mereka.
Memancing Perhatian dan Kepercayaan
Penipu akan mengirim pesan-pesan penuh perhatian, simpati, dan kepedulian kepada korban. Tujuannya adalah untuk membuat korban merasa istimewa dan diperhatikan, sehingga korban merasa hubungan tersebut nyata dan berharga.
Memanipulasi Emosi
Penipu akan mencari tahu tentang kehidupan korban dan mencari cara untuk memanipulasi emosinya. Mereka mungkin akan berpura-pura menghadapi masalah pribadi, kesulitan keuangan, atau situasi lain yang membuat korban merasa perlu memberikan dukungan dan bantuan.
Setelah membangun ikatan emosional, penipu akan mencari kesempatan untuk meminta uang dari korban. Mereka mungkin mengajukan permintaan uang dalam situasi yang mendesak, seperti biaya medis, bantuan keuangan, atau bantuan untuk proyek palsu. Alasan-alasan ini didesain untuk memancing respons emosional dan dukungan finansial dari korban.
Menciptakan Ilusi Hubungan Romantis
Penipu akan menciptakan gambaran hubungan romantis yang ideal dalam komunikasi dengan korban. Mereka akan memberikan komplimen, mengungkapkan perasaan cinta, dan bahkan membayangkan rencana masa depan bersama korban. Ini membuat korban semakin terikat emosional dengan penipu.