Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang terbuat dari nur atau cahaya. Disebutkan dalam Al-Qur'an, Allah SWT memerintahkan manusia untuk beriman kepada malaikat.
Perintah beriman kepada malaikat termaktub dalam surah An Nisa ayat 136. Allah SWT berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ١٣٦
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat sangat jauh."
Dalam surah Al Baqarah ayat 285 Allah SWT juga berfirman,
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥
Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Mereka juga berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali."
Alasan Mengapa Harus Beriman kepada Malaikat
Mengutip buku Rukun Iman karya Hudarrohman, iman kepada malaikat artinya percaya terhadap adanya malaikat-malaikat Allah. Allah SWT mewajibkan manusia untuk beriman kepada malaikat meskipun tidak pernah melihatnya.
Alasan mengapa kita harus mengimani malaikat Allah SWT adalah karena beriman kepada malaikat merupakan rukun iman yang kedua dalam ajaran Islam. Malaikat memiliki sifat yang selalu patuh kepada Allah dan selalu bertasbih. Mereka juga tidak memiliki nafsu dan tidak pernah berbuat dosa.
Menurut buku Mengenal Malaikat-Malaikat Allah karya Nurul Ihsan, jika seseorang tidak mempercayai adanya malaikat Allah SWT, maka orang tersebut tidak dikatakan sebagai orang yang beriman atau mukmin.
Rukun iman sendiri berjumlah enam perkara dan semuanya merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Rasulullah SAW bersabda,
"Berimanlah kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk." (HR Muslim)
Nurul Ihsan menjelaskan lebih lanjut, ada tiga hal yang wajib kita imani tentang malaikat. Di antaranya kita harus mengimani keberadaan dan sifat para malaikat, mengimani malaikat yang sepuluh dan malaikat lainnya yang tidak termasuk dalam kelompok sepuluh, dan mengimani tugas-tugas para malaikat.
Dijelaskan dalam buku Rangkuman Ilmu Pendidikan Agama Islam oleh Tri Astuti, meskipun malaikat adalah makhluk yang tidak pernah melakukan maksiat, malaikat adalah makhluk yang paling takut pada azab Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits yang berbunyi,
"Apabila Allah menentukan suatu keputusan di langit, maka semua malaikat sama-sama memukulkan sayapnya karena tunduk kepada firman Allah SWT, sehingga seperti bunyi-bunyian yang sangat nyaring. Sehingga apabila telah mereda rasa takut dalam hati mereka, maka mereka saling berbisik satu sama lain, 'Apakah yang diucapkan oleh Allah?' Maka jawab yang lain, 'Kebenaran, Dia adalah Maha Luhur lagi Maha besar."
Ada 10 nama malaikat yang wajib kita imani. Di antaranya Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Malik, dan Ridwan. Setiap malaikat mengemban tugasnya masing-masing, mulai dari menyampaikan wahyu, mengatur rezeki, hingga menanyai manusia di alam kubur.
Rukun iman terdiri dari enam perkara dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Beriman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk, merupakan satu kesatuan utuh. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.
"Berimanlah kepada Allah, kepada malaikat-malaikat, kepada kitab-kitab, kepada rasul, kepada hari kemudian, dan kepada takdir, yang baik dan yang buruk." (HR. Muslim)
Ihsan menjelaskan tentang tiga hal mengapa kita harus mengimani malaikat Allah subhanahu wa taala. Diantaranya:
Pertama menurut Ihsan, keberadaan dan sifat para malaikat harus dipercayai.
Allah SWT dalam Al-Quran menyebutkan bahwa malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhan tidaklah merasa enggan menyembah-Nya, mentasbihkan-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-A'raf ayat 206.
Dalam buku berjudul Rangkuman Ilmu Pendidikan Agama Islam oleh Tri Astuti, dijelaskan bahwa meskipun malaikat adalah makhluk yang tidak pernah melakukan maksiat, mereka adalah makhluk yang paling takut pada azab Allah SWT.
Ketika Allah SWT menentukan suatu keputusan di langit, semua malaikat sama-sama memukulkan sayapnya karena tunduk kepada firman Allah SWT. Setelah rasa takut dalam hati mereka mereda, mereka saling berbisik satu sama lain tentang apa yang diucapkan oleh Allah SWT, dan menjawab bahwa kebenaran adalah Maha Luhur lagi Maha besar.
by BP » Tue Jun 27, 2006 6:58 pm
MALAIKAT ADA YANG MEMBANGKANG?Yudas 1 : 6"Dan bahwa ia (Yesus) menahan malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang menginggalkan tempat kediaman mereka dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar" JAWAB : Benar! Yudas menunjuk kepada para malaikat yang tidak tinggal di dalam kedudukan kekuasaan seperti semula, tetapi memberontak terhadap Allah, melanggar hukum-Nya dan yang kini terpenjara sambil menunggu penghakiman. Akan tetapi, tidak semua malaikat terjatuh itu terpenjara, karena Iblis dan banyak setan berkeliaran di bumi saat ini. * 2 Petrus 2:4, "Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;" Ayat ini dengan tegas menunjuk kepada malaikat yang ikut memberontak bersama Iblis melawan Allah menjadi roh jahat yang dibicarakan dalam Perjanjian Baru. Mengapa ada roh-roh jahat dalam gua-gua gelap, dan yang lain bebas untuk bekerja bersama dengan Iblis di bumi ini tidak dijelaskan dalam Alkitab.
Dokumen tersebut membahas tentang 10 malaikat utama dan sifat-sifat mereka, serta 25 nabi dan rasul penting beserta 20 sifat wajib dan mustahil Allah. Malaikat utama meliputi Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Munkar, Nakir, Raqib, Atid, Ridhuan dan Malek. Nabi dan rasul penting di antaranya Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan Muhammad.Read less
Terkadang di hati kita bertanya untuk apa aku belajar? apa gunanya belajar?. Bisa apa aku Belajar?. Ya.. itu perkataan sebagian orang. Tahukah kalian bahwa dengan belajar kita mendapatkan segudang manfaat dari belajar.
Belajar di zaman dulu sampai sekarang adalah hal wajib. Tanpa adanya rasa belajar manusia tidak dapat berkembang sampai sekarang ini, seperti menikmati lampu, naik pesawat, dan lain-lainnya.
Dari belajar itulah semua yang kita pegang ada di tangan kita, jika tidak maka untuk laptop saja mungkin tidak ada tanpa sedikitpun dari segelintir banyak orang yang belajar secara tekun dan keras. Merekah tidak kenal lelah untuk menemukan itu semua. ya.. ini sedikit alasannya kenapa kita harus tetap belajar ?
Pertama, supaya kita tidak bxdoh. Bayangkan saja jika kita tidak belajar sehingga tidak tahu apa-apa ?. misalnya kalian tidak belajar matematika apakah kalian bisa menghitung. Tanpa belajar membaca apa kalian bisa membaca, Jawabanya pasti tidak.
Kita dituntut untuk belajar agar tidak bxdoh. Jika kita bxdoh kita mudah ditipu karena ketidak tahuan kita. Apa kalian mau di tipu, pastinya tidak bukan. Dengan belajar wawasan kalian bertambah sehingga kalian tahu banyak hal dan jika ada penipuan kalian bisa untuk mengatasinya.
Dengan belajar juga bisa membuka diri kita ke dunia yang kita tidak ketahui hanya dengan membaca buku, misalnya ada wilayah kutub utara, wilayah gurun pasir dan lainnya.
Kedua, mendapatkan jaminan masa depan yang lebih baik. Dengan belajar kita membuka peluang untuk dapat bersaing dan masuk ke sekolah, perguruan tinggi, bahkan dunia kerja sekalipun.
Semakin baik kita belajar untuk dapat lolos dari persaingan semaking baik. Sehingga kita memiliki harapan untuk lolos dan masuk ke tempat yang kita inginkan.
Jika tidak belajar kita tidak bisa masuk ke tempat yang kalian inginkan karena di antara mereka pasti ada orang yang belajar.
Kunci untuk menyaingi mereka adalah seberapa banyak waktu belajar, itulah pemenangnya. Jadi, persiapkan untuk membuka peluang masa depan kalian dari belajar ya....
Ketiga, karena dapat membuat kita lebih baik. Dengan belajar kita akan membentuk karakter kita menjadi lebih baik. Sikap yang akan timbul dari sering belajar adalah sikap percaya diri, disiplin, tanggung jawab, konsisten dan lain-lain.
Sikap ini tidak akan timbul dalam waktu sebentar karena perlu belajar terus menerus untuk menimbulkan sikap ini.
Asalkan kita sering belajar kita akan mengubah sikap kita menjadi lebih baik, tapi ingat usahakan tetap konsisten belajar.
Keempat, tentunya untuk naik kelas. Ini adalah alasan yang lumrah sebagai para pelajar. Karena belajar sangat penting untuk naik kelas. Jika, kita tidak belajar untuk dapat naik kelas akan semakin kecil.
Apa kita tidak malu jika tidak naik kelas, karena tidak bisa apa-apa, pastinya malu kan. Jadi belajarlah jangan sampai tidak naik ya selain itu kalian harus berjuang mendapatkan prestasi agar kalian dapat beasiswa dan orang tua kita senang.
Kelima, mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Ini jelas tujuan dari belajar. Dengan belajar dapat membuat kita di masa depan lebih baik apalagi diantara kita kesusahan untuk tempat tinggal, bukankah diantara kita ada yang hidup dengan tidak mendapatkan fasilitas listrik.
Jadi, beruntunglah kalian punya. Tetapi untuk mengubah hidup kalian menjadi lebih baik. Kalian harus belajar dan gapailah suatu keinginan kalian nanti bukan sekarang, kelak kalian dewasa nanti.
Keenam, karena kita ingin bisa. Dengan belajar kita ingin bisakan, mengapa orang lain bisa kita juga bisa. dengan belajar apa yang kita tidak bisa menjadi bisa. Kita ingin bisa sepeda, pastinya kalian belajar menggunakan sepeda. Kalian ingin bisa menerbangkan layang-layang, maka kalain harus belajar cara menerbangkan layang-layang. Inti dari belajar adalah agar kita bisa.
Ketujuh, karena itu jembatan menggapai cita-cita. Dengan belajar kita bisa menggapai cita-cita kalian. Cita-cita kalian bisa kalian gapai dengan cara bekerja keras dengan belajar dan terus mencari cara untuk menggapainya, tetapi ingat dengan cara yang baik bukan menghalalkan segala cara.
Cita-cita itu harus mempunyai usaha bukan tidak usaha, kalau tidak usaha itu namanya angan-angan belaka. Jadi, Belajarlah untuk menggapai cita-cita kalian mulai dari sekarang.
Jadi, Apa ada jawaban lain kenapa kita harus belajar ?. Ku tunggu di komentar ya...
Tampilkan Bahasa Isyarat Saja
Hanya Bisa Download Publikasi
Berapa jumlah malaikat yang ada?
Tentunya kita sebagai manusia setelah dilahirkan kita belum tahu apa-apa. Kemudian pada saat itu, kita akan diajarkan oleh orang tua kita tentang suatu pembelajaran yang mana kita diajarkan membedakan warna, menggambar, menulis, dan lain-lain.
Setelah beranjak umur empat atau lima tahun kita akan disekolahkan di tk. Lalu sd, smp, dan sma. Karena orang tua kita tahu betapa pentingnya Pendidikan bagi kita. Seperti kata imam syafi'i," jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan". Maka dari itu, kita harus lebih giat lagi dalam belajar . karena pendidikan kita harus lebih baik daripada orang tua. Supaya mereka banga melihat kesuksesan kita. Tidak lupa pula, zaman sekarang saja lowongan kerja kebanyakan membutuhkan orang lulusan sarjana. Karena bagi mereka berpendidikan itu sangat penting.
Belajar sendiri memiliki banyak manfaat bagi kita yang pertama dapat menambah pengalaman, wawasan yang dulunya kita tidak tahu sekarang bisa tahu, dapat meningkatkan kegiatan sosialisasi, dan kita dapat tahu proses perubahan kita. Belajar tidak hanya di sekolah saja tetapi kita bisa belajar otodidak di luar sekolah.
Kegiatan tersebut dapat membuat kita menjadi pribadi yang aktif, bisa menyalurkan ilmu kepada orang lain, menjadi manusia yang bermanfaat, dan belajar mengajarkan kita tentang bagaimana kita berproses bukan hasil yang kita lihat. Dari belajar tersebut nantinya kita bisa tahu kemampuan kita dimana dan di bidang apa lalu kita bisa mengembangkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Pendidikan Selengkapnya
“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan Perempuan” (HR. Tirmidzi)
Menuntut ilmu bagi seorang muslim hukumnya adalah wajib, kurang lebih demikian yang kita pahami berdasarkan salah satu hadits nabi perihal ilmu pengetahuan. Dunia hari ini telah mengalami perkembangan yang sangat luar biasa khususnya dalam hal ilmu pengetahuan. Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang amat banyak itu membuat kita tidak bisa menguasai seluruh ilmu. Lantas, perintah Rasulullah saw. yang termaktub dalam salah satu haditsnya itu untuk cabang ilmu yang mana?
Pada hakikatnya kita menyadari sepenuhnya bahwa semua cabang ilmu pengetahuan itu akan bermanfaat jika kita memiliki cara yang tepat dalam mengaplikasikannya. Maka seluruh cabang ilmu pengetahuan rasanya menjadi penting untuk dipelajari. Keterbatasan kemampuan kemudian membuat kita harus memilih focus dari cabang ilmu pengetahuan yang akan kita tekuni. Jika sudah demikian, bagaimana kita bisa memilih cabang ilmu yang paling tepat? Apakah ada jaminan jika kita mempelajari satu cabang ilmu kemudian kita akan mendapatkan manfaat yang besar?
Dalam menjawab cabang ilmu mana yang akan kita pelajari, menarik apabila kita menjawab dengan salah satu penjelasan ulama dalam kitab Ta’lim Muta’alim. Dalam kitab karya Syeikh Burhanuddin Az-Zarnuji tersebut dibahas pada bagian pertama tentang ilmu apa yang paling utama dan wajib dipelajari oleh setiap muslim.
Syaikh Az-Zarnuji menggarisbawahi bahwa ilmu yang paling penting dan wajib dipelajari adalah ilmu hal. Beliau mengatakan bahwa ”Ilmu yang paling utama ialah ilmu hal dan perbuatan yang paling mulia adalah menjaga perilaku. Dalam menjelaskan hal ini, Syaikh Az-Zarnuji mengambil kata الحال yang artinya perihal/kondisi. Lebih lanjut, beliau menerangkan bahwa ilmu hal adalah ilmu yang diperlukan kapan saja. Contoh dari ilmu hal adalah sebagai seorang muslim maka kita diwajibkan sholat, kapanpun dan di manapun dalam kondisi apapun. Maka karena perintah wajib sholat itu menjadi tidak bisa ditinggalkan maka mempelajari ilmu sholat itu hukumnya wajib.
Dari penjelasan ilmu hal itu kemudian dijabarkan lebih lanjut, karena seorang muslim terikat dengan syariat, maka setiap yang berkaitan dengan syariat itu pasti akan senantiasa dijalaksanakan. Oleh karena itu, mempelajari syariat adalah harus dan tidak boleh ditinggalkan. Contoh penerapan dari wajibnya mempelajari ilmu hal adalah sholat. Sholat itu wajib, di dalam sholat ada syarat dan rukun, maka kita harus tahu apa syarat wajib sholat, syarat sah sholat, dan rukun-rukun sholat. Dalam sholat juga ternyata ada salah satu syarat sah, yaitu wudhu, maka belajar tentang wudhu juga menjadi wajib.
Dari pemahaman di atas, maka kita sebagai seorang pelajar menjadi lebih mudah untuk memetakan mana ilmu yang didahulukan untuk dipelajari dan mana ilmu yang dapat ditunda dalam belajarnya. Jika sekiranya ilmu itu akan kita gunakan terus menerus, maka wajib bagi kita untuk mempelajarinya. Meninggalkan mempelajari ilmu tersebut hukumnya adalah meninggalkan sesuatu yang wajib, artinya haram.
Selain perihal ibadah, ilmu hal juga dikaitkan dengan muamalah. Sebagai manusia kita tidak terlepas dari muamalah, maka muamalah yang setiap hari kita lakukan juga menjadi wajib untuk dipelajari. Contoh, sebagai seorang pedagang, maka belajar berdagang adalah wajib dan tidak boleh ditinggalkan. Bisa dibayangkan jika seorang pedagang tidak memahami ilmu ekonomi, maka pedagang tersebut akan kesulitan atau setidaknya mengalami hambatan dalam berdagang.
Meskipun demikian, ilmu ekonomi itu sangat luas dan barangkali tidak semua ilmu ekonomi dibutuhkan dalam berdagang. Misal, sebagai seorang pedagang ayam goreng, dia tidak wajib mempelajari perihal perdagangan buah-buahan. Lantas, apakah salah jika pedagang ayam goreng mempelajari tentang perdagangan buah-buahan? Tentu hal ini tidak salagh, hanya bagi pelaku perdagangan ayam goreng lebih utama untuk mempelajari segala yang berkaitan dengan dagangannya. Hal ini juga berlaku untuk profesi yang lain. Sebagai seorang guru maka wajib untuk mempelajari perihal keguruan. Sebagai seorang dokter maka wajib mempelajari perihal kedokteran. Seorang pelajar maka wajib hukumnya belajar atas apa yang sedang ditekuni.
Mengapa mencari ilmu tentang muamalah menjadi penting? Hal ini utamanya untuk meyakinkan diri agar apa yang dilakukan tidak terlepas dari syariat/aturan dalam agama. Dengan mempelajari seluk beluk dari segala yang kita lakukan, maka kita akan terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Maka, muara dari setiap ilmu yang kita pelajari adalah dalam rangka menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Jika dengan belajar menjadikan kita dekat dengan kebaikan tentu itu adalah keutamaan dari ilmu. Dan apabila justru ilmu yang kita pelajari mengarahkan kepada keburukan maka wajib untuk kita meninggalkannya.
Semoga kita senantiasa diberi kemampuan untuk menambah ilmu dan kebermanfaatannya. Aamiin. Wallahu a’lam.